LunpiaJatengNews, SEMARANG — Koalisi Semarang Maju yang terdiri dari enam partai politik (parpol) secara resmi mendeklarasikan serta mengusung Yoyok Sukawi sebagai bakal calon wali kota di Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024.
Keenam partai yang tergabung dalam koalisi tersebut diantaranya Demokrat, PKS, PKB, PAN, PPP dan Nasdem. Koalisi Semarang Maju ini memiliki total kursi parlemen sebanyak 20.
Ketua DPC PKS, Kota Semarang, Suharsono mengatakan koalisi yang dibentuk ini diharapakan dapat mengulang kesuksesan ketika dulu PKS, PKB dan PAN berhasil memenangkan ayahanda Yoyok Sukawi, Sukawi Sutarip.
“Pak Sukawi ini punya akar yang kuat di masyarakat. Kemudian mewariskan kebaikan untuk wali kota berikutnya dan Insya allah bisa dilanjutkan oleh putranya mas Yoyok,” ungkap Suharsono, Sabtu (27/7/2024) malam.
Dibeberkan Suharsono diatas kertas, Koalisi Semarang Maju telah menghitung berdasarkan jumlah suara di pemilu 2024 kemarin. Total suara sah partai pengusung Yoyok Sukawi sebanyak 367 ribu atau sekitar 38 persen.
Secara angka suara sah Koalisi Semarang Maju sudah terlihat cukup meyakinkan. Suharsono menyebut partai koalisinya nanti menargetkan menang sebanyak 50 persen lebih.
“Jadi memang kami duduk bersama di koalisi ini yang utama wali kotanya itu mas Yoyok. Sehingga membicarakan wakil wali kota akan lebih mudah. Kami diskusikan bersama siapa figurnya,” imbuhnya.
Walaupun Koalisi Semarang Maju sudah cukup gemuk. Yoyok Sukawi tidak menampik dirinya masih terbuka dengan parpol yang lain untuk bergabung dengan koalisinya.
“Saya masih menunggu sahabat-sahabat kita yang belum bergabung. Di luar sana masih ada empat partai. Kami terus masih berkomunikasi dan harapannya mereka dapat bergabung segera,” ungkap bos PSIS Semarang tersebut.
Diakui anggota DPR RI itu untuk penentuan pasangan. Koalisi Semarang Maju tidak akan gegabah serta akan dibahas secara internal di lain waktu.
Namun secara pribadi, Yoyok Sukawi tidak keberatan dipasangan dengan siapapun. Asalkan wakil wali kotanya bisa diajak bekerja dan paling penting dicintai oleh masyarakat Kota Semarang.
“Selain bertugas untuk pemenangan, koalisi ini juga bertugas menentukan siapa calon wakil wali kotanya. Masing-masing koalisi bakal mengusung nama. Lalu dari situ akan dibahas dan keputusan bersama,” tukasnya.
Membuka Peluang untuk Parpol Lain
Koalisi Semarang Maju juga membuka diri bagi parpol lain yang belum berkoalisi untuk bergabung.
“Kami masih membutuhkan sahabat-sahabat yang masih di luar koalisi. Makin banyak partai tentu saja makin banyak kekuatan untuk memastikan kemenangan,” kata Yoyok.
Bos PSIS Semarang menyampaikan kalau dirinya masih menjalin komunikasi dengan partai-partai yang belum berkoalisi seperti Gerindra, Golkar, PSI, hingga PDIP.
Yoyok meyakinkan parpol-parpol yang belum bergabung. Koalisi Semarang Maju ini adalah rebornnya dari partai koalisi yang pernah mengantarkan Sukawi Sutarip menjadi Wali Kota Semarang dua periode pada tahun 2000-2010.
“Ini tadi sempat disampaikan juga bawa koalisi ini adalah koalisi reborn, pada saat bertiga dulu ada PKB, PKS, PAN sekarang ditambah Nasdem dan Demokrat. Mudah-mudahan semangat ini bisa melahirkan kembali semangat yang lalu. Karena saat bapak (Sukawi Sutarip) menang hampir 80 persen,” jelasnya.
Yoyok Sukawi kemudian mengungkapkan kalau dirinya sudah rutin berkomunikasi dengan pimpinan parpol sejak setahun lalu. Hingga akhirnya terbentuk sebuah kesepakatan untuk mengusungnya di Pilwakot Semarang 2024.
“Kota Semarang ini sudah saatnya maju dan bermartabat. Untuk mewujudkannya harus diperbaiki pelayanannya, korupsi dan pungli harus dibersihkan, terakhir harus dikembalikan skala prioritas kebijakan yang mengutamakan rakyat,” imbuhnya.
Selain itu, jika memang dirinya terpilih menjadi bakal calon Wali Kota Semarang. Yoyok Sukawi tidak keberatan mengundurkan diri dari kursi DPR RI.
“Amanah Undang-undang kan harus mengundurkan diri. Sesuai PKPU wajib mengundurkan diri pada saat penetapan,” tukasnya.
Semoga sukses mas Yoyok